by

Medsos Target Penyebaran Radikalisme

Rakyatpali.co- JAKARTA – Penyebaran radikalisme, intoleransi dan terorisme menyasar pada media sosial (medsos). Sebab medsos dapat dengan cepat mengubah karakter seseorang.

Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol Ibnu Suhaendra mengatakan medsos merupakan sarana paling subur untuk penyebaran radikalisme, intoleransansi, dan terorisme di Indonesia. Menurutnya, medsos dengan cepat mampu mengubah karakter seseorang.

“Kami kerap merasa khawatir dengan medsos yang sering dimanfaatkan untuk penyebaran radikalisme, intoleransi, dan terorisme,” katanya dalam Diskusi Kebangsaan Bertajuk “Peranan Medsos dalam Mengarusu???tamakan Pancasila”, Jumat (28/5).

Dikatakannya, seseorang dengan mudah menemukan ajaran-ajaran tentang panduan bom bunuh diri atau mati syahid serta ajaran radikal lain di medsos. Bahkan di Indonesia ada sebuah keluarga yang rela menjadi pelaku bom bunuh diri karena mengikuti kajian-kajian di medsos. Ini terjadi di Surabaya (Jawa Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Demikian pula yang diungkapkan Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susatyo. Dia sangat prihatin dengan kondisi penggunaan medsos di Tanah Air.

Dikatakannya, tantangan individu masyarakat Indonesia saat ini adalah menjaga martabat bangsa dengan menjaga Pancasila di ranah medsos.

“Kalau menjalankan Pancasila berarti kita menjalankan agama yang benar. Kita harus menjadikan medsos sarana membangun,” ujarnya.

Dia menyesalkan, medsos sering menjadi sarana penghancuran toleransi bangsa. Salah satu upaya melawannya adalah menjadikan medsos sarana menebarkan kebaikan.

Untuk itu, Pengamat Politik Sebastian Salang mengatakan perlu ada sinergitas membangun ruang publik terhadap toleransi dan Pancasila di medsos.

Di Indonesia, medsos sudah jadi alat pembelah bangsa. Ini berdasarkan analisis data perilaku pengguna medsos. Perkembangan teknologi informasi (IT) tidak hanya memberi efek positif, tapi memberi efek negatif luar biasa.

“Revolusi IT luar biasa seperti berjalan dengan kecepatan cahaya sehingga perilaku kita berubah. Kalau tidak siap mengadaptasi diri repot,” ujarnya.

Dia menyebut medsos punya potensi untuk dikembangkan, tapi harus membangun sinergi menggunakan medsos untuk merebut ruang publik mengembangkan nilai-nilai Pancasila.(gw/fin)

Comment

Berita Lain-nya