by

Pusat Subsidi Rp 31,4 Miliar, Ubah Mindset Wong Kito Soal Angkutan Massal

PALEMBANG – Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Ari Narsa mengatakan, kedepan kemungkinan angkutan kota (Angkot) akan dibatasi, bahkan bisa jadi tak diizinkan untuk memasuki kawasan pasar 16.

“Nanti Angkot bisa jadi feeder untuk kawasan pinggiran atau perumahan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Ahad (9/1) malam.

Ia menambahkan, selain Angkot, angkutan online nanti bisa jadi pendukung untuk reformasi transportasi massal di kota Palembang.

Mengingat, saat ini juga semuanya sudah menggunakan era digital. “Angkutan online jadi salah satu kebutuhan untuk memperbaiki tata kelola angkutan, masyarakat ‘kan inginnya angkutan yang murah, nyaman, mudah, cepat dan lancar. Bukan tidak mungkin Angkot nanti bisa kita gratiskan sesuai rencana pemerintah,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, akan ada subsidi yang bakal diberikan kepada para pelajar, termasuk mahasiswa sebesar Rp25 ribu yang rencananya diterapkan Februari nanti.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi pada saat kunjungan kerja ke Palembang meminta kolaborasi Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang agar bisa mengatasi masalah kemacetan lalulintas.

Salah satu yang jadi solusi dengan memaksimalkan transportasi massal yang ada, terlebih di Palembang sudah tersedia lengkap. “Kita sedang re-routing, perubahan rute moda transportasi agar maksimal,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa Kemenhub akan memberikan subsidi untuk pembenahan sistem transportasi di Sumsel. “Kemarin Menhub menginformasikan akan memberi subsidi Rp31,4 miliar untuk mengawali dana mengubah mindset masyarakat agar mau gunakan angkutan massal,” tandasnya. (edy)

Comment

Berita Lain-nya