by

Pembelajaran Lebih Menyenangkan dengan Model Project Based Learning

Oleh: Winda Kurniasari, S.Pd.

SISTEM pembelajaran pada abad 21 adalah berpusat pada peserta didik atau dikenal dengan sebutan Student Center Learning (SCL). Sistem ini berbeda dengan sistem pembelajaran sebelumnya yang berusat pada guru, namun kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21 sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang bermakna, berkarakter, dan memiliki orientasi pengembangan keterampilan-keterampilan penting abad 21. Oleh sebab itu, guru harus memilih model pembelajaran yang tepat agar materi pembelajaran tersampaikan dengan baik.

Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.

SD Negeri 1 Penyangkringan saaat ini masih menggunakan kurikulul 2013. Kelas IV semester 1 pada muatan pelajaran IPA terdapat KD 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari dan 4.4 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.Pada KD tersebut terdapat materi tentang perubahan bentuk energi angin dan energi air.

Angin dan air sangat dekat dengan kehidupan peserta didik sebagai manusia. Manfaat energi angin dan air serta perubahan energi tersebut harus dijabarkan dan dipraktikkan agar peserta didik lebih paham dan mengerti, dengan peserta didik mempraktikkan perubahan energi yang terjadi maka peserta didik akan belajar secara langsung, mempunyai pengalaman yang berharga dan pembelajaran yang menyenangkan.

Sintak yang pertama dilakukan yaitu menentukan pertanyaan mendasar kepada peserta didik. Pertanyaan harus spesifik agar sesuai dengan tugas yang akan diberikan. Tugas tersebut berupa proyek yang harus dikerjakan. Peserta didik diberikan contoh berupa model kincir angin dan kincir air serta pertanyaan yang sudah disiapkan.

Sintak kedua yaitu menyusun desain perencanaan proyek. Peserta didik dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membuat proyek yaitu model kincir angin dan kincir air berdasarkan intruksi serta membuat laporan perubahan bentuk energi yang terjadi. Sekaligus bisa menjawab pertanyaan pada sintak pertama.

Ketiga adalah menyusun jadwal aktivitas. Peserta didik membuat kincir dengan kreatif, dengan batasan waktu yang ditentukan guru yang sudah disepakati bersama peserta didik.

Sintak keempat adalah memonitor kemajuan proyek yang sedang dikerjakan, apabila peserta didik mengalami kesulitan maka guru membantu peserta didik tersebut. Monitoring lebih mudah menggunakan rubrik penilaian yang telah guru buat.

Sintak kelima adalah penilaian hasil. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya dengan melakukan percobaan di luar kelas menggunakan air mengalir untuk kincir plastik dan menggunakan tiupan angin untuk kincir kertas. Peserta didik menuliskan laporan hasil percobaan pada format yang tersedia..Sintak terakhir adalah evaluasi pengalaman belajar.

Pembelajaran dengan model PjBL pada materi perubahan bentuk energi pada kelas IV SD Negeri 1 Penyangkringan dapat meningkatkan aktivitas peserta didik. Pembelajaran lebih menyenangkan dikarenakan mempunyai produk yang telah mereka hasilkan sendiri dan mencobanya sendiri. Peserta didik mendapatan pengalaman bermakna. Selain itu, mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. (kd/aro/radarsemarang)

Guru Kelas IV SD Negeri 1 Penyangkringan

Comment

Berita Lain-nya