by

Ratusan Hektar Sawah di Empat Lawang Dihantam Banjir

EMPAT LAWANG – Banjir besar kembali menghantam Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang. Hujan deras terjadi di kawasan ini sebelum banjir datang, Jumat (22/10).

Tak lama, aliran Sungai Keruh yang melintasi pemukiman dan persawahan warga meluap.

Hampir seluruh desa di kecamatan itu dilanda banjir, ratusan hektar sawah rusak, puluhan rumah terendam, 1 rumah hanyut, 1 rumah bergeser dan 1 jembatan gantung putus. 

Banjir juga menyebabkan 1 mobil dan 1 motor viar salah seoramg warga rusak karena terendam, tidak sempat diselamatkan ke tempat lebih tinggi.

Kepala BPBD Empat Lawang, Sahrial Podril menjelaskan, dirinya bersama petugas yang lain hingga sore ini, masih berada di Paiker. Sebab kerusakan akibat banjir ini sangat parah.

“Desa yang terdampak banjir di kecamatan Paiker ini sebanyak 12 desa dari 15 desa. Tapi yang paling parah adalah lahan pertanian atau persawahan, mungkin mencapai ratusan hektar sawah yang rusak,” kata Sahrial.

Selain itu, ada 1 rumah di Desa Lawang Agung hancur terseret banjir dan 1 rumah bergeser saja. Lalu di Desa Talang Padang jembatan gantung putus, jembatan itu akses menuju sawah warga.

“Ini kami masih di Desa Talang Padang, Paiker nanti balik akan laporan ke Bupati,” ujarnya.

Penyebab banjir, dijelaskan Sahrial sekitar jam 10 hujan deras di arah bukit di hulu sungai. Sehingga meluapnya sungai Air Hitam.

Luapan sungai Air Hitam ini bermuaranya ke Sungai Air Keruh yang mengairi sawah dan melintasi desa-desa di Paiker. “Otomatis sungai Air Keruh juga meluap hingga menyebabkan banjir besar,” jelasnya.

Sekarang warga masih membersihkan rumah mereka masing-masing karena di dalam rumah, bekas lumpur akibat banjir ada yang mencapai mata kaki lebih. Petugas juga masih kesulitan lewat ke rumah-rumah warga untuk mendata.

Mengenai tingkat kerusakan infrastruktur, banjir kali ini tidak begitu parah. Tapi kalau ke pertaniannya musibah ini lebih dahsyat. Karena tanaman padi masih berumur sekitar 1 sampai 3 bulan atau sedang hijau daun, semuanya rusak disapu banjir.

“Ketinggian air saat banjir itu, bervariasi ada yang mencapai 1 meter di pemukiman tertentu dan waktu itu deras. Warga sudah bersiap menyelamatkan barang ke tempat lebih tinggi,” jelasnya.

Camat Paiker, Noperman Subhi saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya masih meninjau dan mendata korban banjir di desa-desa bersama BPBD 

“Hampir seluruh desa yang terdampak  Sawah ratusan hektar rusak, jembatan gantung di Talang Padang putus (rusak berat), di Lawang Agung 1 rumah hanyut (pindah tempat) dan 1 rusak disapu banjir,” jelasnya.

Salah satu warga Desa Talang Padang, Kecamatan Paiker, Adi Warsito mengatakan, banjir disebabkan hujan cukup deras melanda kawasan hulu sungai.

“Hingga jam 21.00 WIB, banjir masih terjadi meski mulai surut, tapi dipastikan merusak lahan persawahan warga dan satu unit jembatan gantung di Desa Talang Padang putus diterjang banjir,” ungkap Adi.

Menurut dia, banjir kali ini termasuk banjir yang paling besar sejak beberapa tahun terakhir. Diperkirakan ratusan hektar lahan persawahan rusak dihantam banjir. 

“Selain wilayah Desa Talang Padang, dipastikan wilayah Desa Padang Gelai dan Desa Pulau Tengah juga terendam, desa yang lain belum tahu,” katanya.

Warga lainnya, Ali Usman mengatakan, hampir seluruh desa di Kecamatan Pasemah Air Keruh dilanda banjir besar. Antara lain di Desa Lawang Agung puluhan rumah terendam banjir, 1 rumah hanyut, 1 rumah rusak karena hampir hanyut.

“Sekarang warga sedang bersih-bersih rumah mereka dan gotong royong membersihkan jalan dan tempat umum lainnya karena dipenuhi lumpur,” ujarnya. (eno)

Comment

Berita Lain-nya