by

Angin Terjang 55 Rumah dan Tempat Ibadah di Boyolali, Begini Kondisinya

BOYOLALI – Hanya butuh waktu lima menit, hujan disertai angin puting beliung merusak puluhan rumah di Desa Metuk, Mojosongo pada Minggu (20/3) siang. Bahkan kanopi dan atap rumah dari baja ringan terbang sejauh 30 meter. Warga yang ketakutan lantas keluar rumah menyelamatkan diri.

Ada lima dusun di Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo yang mengalami kerusakan sedang hingga berat, yakni Dusun Metuk, Sidorejo, Grenjeng, Bojosari dan Tegaljaro. Angin puting beliung menerbangkan genteng, kanopi dan teras rumah warga serta menumbangkan pohon-pohon pada pukul 13.10.

Warga yang ketakutan lantas keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Total ada 55 rumah dan satu tempat ibadah rusak. Pasca terjangan angin, warga setempat kompak bergotong royong membenahi atap rumah yang rusak. Sedangkan kerugian masih dalam perhitungan.

Ketua RT 02/RW 02, Dusun/Desa Metuk Mojosongo, Parjini Gareng menuturkan hujan deras disertai angin datang sekitar pukul 13.30 WIB. Tak lama kemudian, muncul angin puting beliung dari tengah dusun dan selatan dusun. Angin puting beliung lantas menerbangkan genteng serta atap rumah warga.

“Saya langsung keliling meminta warga keluar rumah untuk keselamatan. Karena suasanya sangat mencekam. Bahkan warga juga melihat atap dan genteng yang berterbangan muser-muser (berputar,red). Kita hanya bisa teriak Allahu Akbar-Allahu Akbar,” terangnya.

Menurut Gareng, angin kencang juga sempat melanda dusunnya sekitar pukul 22.00 pada Sabtu (19/3) malam. Namun, warga tak menyangka, bakal ada angin puting beliung di dusunnya pada Minggu siang.

Pada kesempatan itu, Gareng juga menunjukan atap baja ringan berukuran 6×9 meter persegi milik salah satu warganya yang terbang sampai 30 meter. Menurutnya, beberapa atap baja ringan yang terbawa angin menimpa dan merusak rumah warga lain.

Sementara itu, Kades Metuk, Mojosongo, Wukir Santoso menjelaskan ada 55 rumah dan satu tempat ibadah yang mengalami kerusakan. Kebanyakan kerusakan terjadi pada atap rumah. Pada saat itu, hujan tidak terlalu deras. Begitu mereda, pihaknya bersama TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera bergotong royong.

“Bagian atap kebanyakan kabur terbawa angin. Kejadian sekitar pukul 13.10. Hujannya tidak begitu deras tapi anginnya cukup kencang. Tidak ada korban jiwa. Pasca kejadian warga juga langsung gotong royong. Untuk kerugiannya masih dalam asesmen,” jelasnya. (rgl/dam/radar solo)

Comment

Berita Lain-nya