by

Diduga dari Nasi Kotak, Peserta Pengajian Dilarikan ke Puskesmas

JOMBANG – Puluhan warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang dilarikan ke puskesmas.

Mereka mengalami mual dan muntah lantaran diduga keracunan setelah makan nasi kotak yang dibawa dari kegiatan di rumah warga (berkat).

Kepala Dusun Garu Ahmad Mustain menceritakan dirinya semula mendapatkan laporan bahwa warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama, yakni mual dan muntah.

“Dari laporan yang saya terima, mereka makan nasi kotak yang dibawa pulang setelah kegiatan rutinan,” katanya, Sabtu (14/5).

Kegiatan rutinan itu berlangsung pada Rabu (11/5) malam. Warga lalu mulai merasa sakit pada Kamis (12/5).

Awalnya hanya beberapa orang saja, tetapi makin lama, kian banyak warga yang sakit dengan gejala yang sama.

Ahmad mengatakan warga tersebut sama-sama menyantap makanan yang disajikan pemilik rumah, yakni nasi dengan lauk tahu dan telur balado serta mi.

Makanan itu ditaruh di kotak dan dibawa pulang setelah kegiatan rutinan pengajian tersebut.

Ada sekitar 50 orang warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama., bahkan beberapa di antaranya ada yang masih anak kecil.

Warga ada yang dirawat di puskesmas karena kondisi kesehatannya yang turun. Mereka mendapatkan perawatan medis untuk proses pemulihan dari sakitnya.

Mustain pun mengatakan petugas Dinas Kesehatan Jombang juga sudah melakukan survei terkait dengan laporan dugaan keracunan itu.

Petugas juga berdialog dengan pemilik rumah yang ditempati sebagai lokasi pengajian itu.

Hasilnya, pemilik rumah mengatakan dalam proses masak, mereka memasak seperti biasanya, pada Rabu siang dan selesai sore.

Kemudian, makanan ditaruh di kotak styrofoam, berisi nasi dengan lauk tersebut. Seluruhnya dibawa pulang.

“Rata-rata sampai habis makannya. Lauknya tahu, telur, mi, dimasak bumbu bali. Pemilik rumah katanya juga makan, tetapi tidak sakit,” tutur dia.

Kepala Dusun Garu itu saat ini berkonsentrasi mengurusi warganya yang masih sakit.

Untuk barang bukti, Ahmad mengatakan petugas juga kesulitan karena kejadiannya sudah beberapa hari lalu.

Saat ini, petugas masih mengumpulkan sampel-sampel serta meminta keterangan sejumlah korban. (antara/mcr13/jpnn)

Comment

Berita Lain-nya