by

Mencekam, Korban Alfamart Ambruk Bertahan Belasan Jam Dibawah Puing Reruntuhan

DI depan mesin ATM itu, Hafiannor dikejutkan sesuatu yang menimpa kepalanya. Dilihatnya, lho kok ada kerikil berjatuhan.

Dan, yang tak terbayangkan itu pun terjadilah: ruko tiga lantai yang terdapat toko Alfamart di Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), itu ambruk. Tiga jam lamanya pria 42 tahun tersebut terkurung di antara reruntuhan sebelum akhirnya bisa dievakuasi.

“Saya sudah berusaha mencari udara dan keluar, tapi tidak berhasil. Untung saat itu petugas langsung menemukan saya. Saya juga melihat ada beberapa korban lain yang masih selamat di dalam,” tuturnya kepada Radar Banjarmasin.

Sejak bangunan di Jalan A. Yani Km 14 itu ambruk pada Senin (18/4) pukul 17.00 WIT, selama sekitar 16 jam hingga kemarin (19/4), Basarnas Banjarmasin dan tim SAR gabungan bisa mengevakuasi ke-13 korban yang tertimbun. Sedangkan satu korban lainnya adalah salah seorang relawan yang terluka saat melakukan penyelamatan.

Tiga korban terakhir yang berhasil dievakuasi di hari kedua kemarin adalah Hanafi, Misnawati, dan Akbar Ridwansyah. ’’Di luar relawan yang terluka, ada 13 orang yang tertimbun. Perinciannya 6 pegawai Alfamart dan 7 lainnya pengunjung,” kata Kapolres Banjar AKBP Doni Hadi.

Hanafi yang juga karyawan Alfamart ditemukan dalam kondisi sudah kritis. Selama 15 jam pria 22 tahun itu harus bertahan di antara reruntuhan dengan tangan patah dan mengalami dehidrasi.

Di RSI Sultan Agung, Kota Banjar Baru, perantau asal Hulu Sungai Selatan, Kalsel, itu mengembuskan napas terakhir. ’’Padahal, subuh sebelum musibah itu dia masih sempat berkirim WhatsApp. Saya sempat tanya menu sahurnya, dia bilang hanya mi instan karena tidak ada nasi,” kata Aisyah, ibunda Hanafi, setelah tangisnya mereda.

Itu bukan percakapan terakhir Aisyah dengan anaknya. Dia kembali bercakap dengan Hanafi dalam situasi sang anak yang sudah kritis di RSI Sultan Agung. ’’Dia bilang sakit, mau dibawa pulang saja,’’ tutur Aisyah.

Dari jumlah 14 korban tadi, lanjut Doni, lima di antaranya meninggal. Tiga korban jiwa di musibah di bangunan yang berjarak 9 kilometer dari gerbang Kota Banjarmasin, ibu kota Kalsel, itu merupakan pengunjung. Dua lainnya pegawai Alfamart.

Meski begitu, Doni menegaskan, operasi pencarian tetap berlangsung. Sebab, dikhawatirkan masih ada pengunjung lain yang tidak terdata ternyata masih ada di bawah reruntuhan. ’’Karena itu, saya imbau kepada masyarakat sekitar Gambut yang merasa keluarganya tidak kembali dalam jangka waktu 1 x 24 jam segera melapor,’’ imbaunya.

Senada, Kepala Basarnas Banjarmasin Al Amrad menuturkan, pihaknya melakukan kroscek kembali untuk memastikan bahwa di bawah reruntuhan bangunan Alfamart sudah tidak ada korban lain. Untuk itu, pihaknya masih menyiagakan tim rescue di posko untuk sementara.

Ahli konstruksi dari Universitas Lambung Mangkurat Akbar Rahman menyebut bangunan yang ambruk itu sebenarnya masih muda. Berdasar rekaman citra satelit, bangunan itu baru berdiri pada 2013. Dengan demikian, usia bangunan belum genap 10 tahun. ’’Padahal, standar usia layanan gedung menurut SNI bisa tahan sampai 50 tahun. Ini baru 10 tahun,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.

Dia belum bisa menganalisis lebih jauh kenapa di usia tersebut bangunan bisa ambruk seketika. Namun, lanjut dia, biasanya ada penyebab mengapa sebuah bangunan runtuh. Di antaranya, kesalahan perencanaan, proses pelaksanaan konstruksi, dan perubahan konstruksi dari perencanaan awal.

Terpisah, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin menuturkan, pihaknya memastikan seluruh biaya pengobatan para korban akan ditanggung oleh manajemen Alfamart. ’’Alfamart siap menanggung biaya pengobatan dan akan memberikan santunan kepada para korban,’’ ujarnya kemarin (19/4). (lan/by/ran/dee/c17/ttg/jawapos.com)

Comment

Berita Lain-nya