by

Pegawai Bank yang Ternyata Office Boy Ramah Sekali Melayani Nasabah Lansia, Rupanya Tabungan Korban Dikuras

LAHAT, RAKYATPALI.CO – Tabungan dalam rekening raib tiba-tiba.

Kejadian ini dialami para nasabah bank pelat merah di Lahat.

Infomasinya jumlah korban puluhan orang.

Kerugian tembus miliaran rupiah.

Per orang kehilangan puluhan hingga ratusan juta.

Terduga pelakunya mengarah pada Am, mantan office boy (OB) pada bank tersebut yang dikabarkan sudah dipecat.

Namun, karena penarikan uang nasabah ini tercatat, diduga sang OB ada kerja sama dengan orang dalam.

Para nasabah yang uang tabungannya raib satu per satu mulai melapor.

Dua orang diantaranya berhasil dibincangi di Mapolsek Tanjung Sakti, Senin, 13 Februari 2023.

Keduanya, SR (65), warga Desa Sidang Panjang dan Hm (72), warga Desa Pagar Agung Tanjung Sakti Pumi.

SR mengaku, uangnya yang raib mencapai Rp85 juta.

Ketahuan olehnya saat dia hendak mengirimkan uang untuk anaknya. Namun tidak bisa.

Selanjutnya dia mendapat informasi secara berantai bahwa ada uang nasabah yang raib.

Senin, 6 Februari 2023,

SR pun mendatangi kantor bank tersebut untuk mengecek rekening tabungannya.

“Ternyata tabungan aku tersisa Rp100 ribu lebih. Padahal aku dak pernah melakukan penarikan sampai Rp85 juta itu,” bebernya.

Menurut SR, tabungangan itu uang hasil panen kopi tiap tahun.

“Tahunya sudah hilang diambil orang. Tega sekali,” cetusnya.

SR mengatakan, sudah melapor ke pihak bank itu.

“Dijanjikan satu dua hari uang tabungan saya akan dikembalikan. Tapi ini sudah belasan hari, belum ada kejelasan. Makanya kami melapor ke polisi,” tutur dia.

Nasabah lain yang jadi korban, Hm.

Dia kehilangan uang dalam tabungan sekitar Rp25 juta.

Cerita Hm, dia curiga dengan Am, seorang OB di bank itu yang sudah dipecat.

“Dia yang menolong saya menabungkan uang. Kami pikir ramah sekali pegawai itu, tidak tahunya menipu kami,” ujarnya.

Dia baru tahu tabungannya dikuras ketika akan pergi ke Jawa, akhir Januari 2023 lalu.

Waktu mau menarik uang tabungannya, tidak bisa.

Saat itu, Hm minta bantu Am agar uang dalam rekeningnya ditransfer ke rekening anaknya.

“Alasan dia tidak bisa karena lagi gangguan. Tidak tahunya, uang tabungan saya sudah dikurasnya. Itu ketahuan setelah saya cek rekening koran Senin lalu,” beber Hm.

Terungkap adanya transaksi tidak wajar.

Tiba-tiba ada uang masuk Rp75 juta lebih ke rekeningnya.

Ditambah saldo tabungannya yang berjumlah Rp25 juta, sehingga total jadi Rp100 juta.

“Pada hari itu Rp100 juta itu ditarik semua. Hanya disisakannya Rp1 juta,” cetus Hm.

Menurutnya, korban-korban lain belum mau melapor karena menunggu pertanggungjawaban pihak bank.

“Kata mereka (nasabah lain, red) tidak perlu melapor ke polisi karena urusan bank,” tambahnya.

Korban lain, BR warga Tanjung Sakti Pumi menjelaskan, modus yang dilakukan terduga pelaku, mencegat nasabah Lansia yang datang.

“Dia tanya, mau nabung atau menarik uang. Terus berpura-pura membantu,” jelasnya.

Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono SIK melalui Kapolsek Tanjung Sakti AKP Nurhanas, mengatakan, pihaknya telah mengimbau melalui kepala desa dan tokoh masyarakat agar warga yang jadi korban melapor.

Kasus ini ditangani Satreskrim Polres Lahat, sementara Polsek Tanjung Sakti mem-back up.

Untuk terduga pelaku sudah terindentifkasi.

Namun tetap akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Polisi berkoordinasi dengan pihak bank untuk mendapatkan data nasabah yang menjadi korban serta kerugian masing-masing.

“Hingga saat ini kami masih menunggu data itu,” tuturnya.

Kata AKP Nurhanas, dari hasil penyelidikan sementara, jumlah korban mencapai puluhan orang dengan kerugian miliaran rupiah.

Namun memang belum melapor karena masih enggan cerita, takut uang mereka tidak dikembalikan.

“Kerugiannya beragam, puluhan juta hingga ada yang Rp100 juta. Para korban rata-rata nasabah Lansia,” tambahnya.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Pagaralam, Syafrizal, menyatakan, pihaknya telah menerima keluhan para nasabah yang tabungannya raib.

Saat ini, manajemen bank BUMN tersebut tengah melakukan investigasi mendalam.

“Atas kejadian tersebut BRI telah melakukan dialog serta memberikan penjelasan kepada nasabah, dan dalam proses verifikasi untuk penyelesaian yang solutif bagi kenyamanan dan keamanan nasabah,” kata Syafrizal melalui rilisnya.

Dia menegaskan, BRI menerapkan zero tolerance terhadap seluruh tindakan fraud dan melawan hukum serta menjunjung tinggi nilai-nilai good corporate governance dan prudential banking dalam semua aktivitas operasional perbankan.

“Oleh karena itu, BRI akan menindak tegas pelaku yang telah merugikan BRI dan nasabah baik materil dan immaterial, dengan memberikan sanksi kepada petugas BRI yang terlibat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku,” tukasnya. (gti)

 

 

Comment

Berita Lain-nya